Jumat, 10 April 2009

Undangan Pernikahan Herlina Nurita & Dian Mardiansyah



UNDANGAN PERNIKAHAN

Minggu, 19 April 2009

Kampus UHAMKA
Jl. Tanah Merdeka, Pasar Rebo - Jakarta Timur.

Maha Suci Allah Penguasa Takdir Atas kemurahan-Mu, perkenankanlah kami merangkaikan Cinta Kasih yang telah Engkau ciptakan diantara putra-putri kami :

HERLINA NURITA (Ade)

dengan

DIAN MARDIANSYAH (Dian)

Dengan berpegang Sunnah Rasul-Mu untuk membina ikatan keluarga yang sakinah, mawaddah warrahmah, maka izinkanlah kami Ya Allah untuk menikahkannya.

Akad Nikah :
Minggu, 19 April 2009
Pukul 10.00 Wib
Masjid Darul Ulum Kampus UHAMKA, Jakarta Timur

Tausiah Pernikahan : Ustd. Alvis Chaniago, Majelis Ulama Indonesia.


Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan penuh rasa syukur ke hadirat Illahi Robbi atas limpahan Rahmat & Ridhonya yang telah menuntun putra-putri kami untuk meniti kehidupan yang baru.

Disertai rasa haru & bahagia, kami bermaksud melaksanakan resepsi pernikahan putra-putri kami, yang Insya Allah akan diselenggarakan pada :

Minggu, 19 April 2009
Pukul 13.00 - 16.00 Wib
Bertempat di Kampus UHAMKA
Jl. Tanah Merdeka, Pasar Rebo - Jakarta Timur

Kesan yang mendalam akan terukir dihati kami, diiringi ucapan terima kasih yang tak terhingga apabila Bapak/Ibu/Saudari/i berkenan hadir untuk memberikan doa restu kepada kedua mempelai.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Keluarga H. Erwinsyah - Keluarga Mardiwan
Ny. Anita H. Sinuhaji - Ny. Erikawati

Kedua Mempelai

Selasa, 31 Maret 2009

Selalu ada jalan untuk niat yang baik


Mungkin awalnya percaya ga percaya. Niat kita buat menikah sudah bulat. Walaupun kita baru saling kenal, tapi entah kenapa kami merasa yakin satu sama lain. Ga perlu waktu lama buat memutuskan menikah. Ga perlu waktu berhari-hari untuk menerima ajakan kamu buat menikah. Tapi satu yang bikin kami sedikit ragu, masalah keuangan.

Jujur saja, kami berdua bukanlah berasal dari keluarga kaya raya. Kami hanyalah rakyat biasa yang hanya mampu bertahan untuk kehidupan sehari-hari, tanpa memikirkan hari esok. Hari ini bisa bertahan hidup, itu sudah Alhamdulillah untuk kami berdua.

Awalnya kami sempat bingung, sedih dan mungkin sedikit pesimis. Akankah niat baik kita ini bisa berjalan dengan mulus, atau akan ada banyak hambatan yang akan menghadang niat baik kami ini. Tapi dengan meyakinkan diri kami berdua, maka kamipun melanjutkan perjalanan kami.

Alhamdulillah, Allah swt selalu mempermudah jalan bagi orang-orang yang memiliki niat baik, terutama dalam hal menikah. Dengan kondisi keuangan yang minim, kami mecoba untuk maju terus, sambil berdoa dan berharap semoga Allah swt mempermudah jalan kami.

Akhirnya Aaku itu memutuskan untuk merelakan motor MIO kesayangannya berpindah tangan. Aku tahu, dia pasti sedih melepaskan motor yang didapatnya dengan susah payah itu. Sebegitu besar pengorbanan dia untuk kita. Mungkin bagi orang lain motor bukanlah hal yang istimewa, tapi tidak halnya untuk orang-orang yang mencintai motor. Terlebih lagi motor tersebut didapat dari hasil jerih payah sendiri.

Delapan Maret 2009, hari dimana kami meresmikan hubungan kami ke tahap yang lebih serius. Sebagian orang menyebutnya tunangan, tapi aku lebih suka menyebutnya lamaran. Hari dimana jari manis kiriku diikat dengan cincin, keterikatan yang indah. Di hari itu pula tanggal pernikahan kami di sahkan, 19 April 2009. Semoga kami bisa melangsungkan pernikahan kami tanpa ada hambatan. Mohon doa dan dukungannya




Minggu, 19 April 2009
Pukul 13.00 - 16.00 WIB
Kampus UHAMKA
Jl. Tanah Merdeka, Pasar Rebo
Jakarta Timur

Jumat, 20 Maret 2009

Sembilan Hari Bersamamu

Ini merupakan perjalanan yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidup. Perjalanan yang paling berkesan yang pernah kualami sampai saat ini. Aku berharap semoga selanjutnya aku masih bisa mengalami perjalanan yang berkesan ini dengan dirimu.

Perjalanan ini bertujuan untuk mengenal satu sama lain dengan keluarga. Maklumlah Aaku itu orang Bandung, jadi orangtuanya pun tinggal di Bandung. Karena ada niat untuk meneruskan hubungan ini ke arah yang lebih serius, maka dia mengajakku untuk memperkenalkanku pada keluarganya.

Awalnya sih sempet deg-degan plus takut. Takut kalau orangtua dirinya tidak bisa menerima diriku. Yah, biasalah.... Tapi setelah bertemu orangtuanya, alhamdulillah... hilang semua perasaan deg-degan. Kedua orangtuanya sangat baik dan ramah. Semoga mereka bisa menerima diriku yang banyak kekurangan ini.

Selama di Bandung aku menginap dirumah saudaraku, adik dari mamaku. Perjalanan ini dimulai dari Rabu, 24 Desember 2008 sampai Jumat, 2 Januari 2009. Kami berangkat jam 12 siang. Sampai di Bandung jam 7 malam, kami langsung ke rumah Aaku. Sekitar jam 8 lewat aku diantar ketempat kostan temanku di daerah Jatinangor dan menginap disana semalam.

Keesokannya aku dijemput lalu kita jalan-jalan di alun-alun kota Bandung. Setelah hari menjelang sore kami kembali kerumah Aaku. Sekitar jam 8an aku diantar kerumah saudaraku di daerah Holis.

Hari ketiga aku dijemput sekitar jam 10 pagi. Kami berniat untuk jalan-jalan ke Kawah Putih. Perjalanan cukup melelahkan, karena udara yang cukup panas, belum lagi ditambah kemacetan yang lumayan panjang menuju Kawah Putih. Maklumlah kan lagi libur panjang. Sesampainya di kawah putih kami hanya foto-foto sebentar lalu kembali pulang ke rumah saudaraku.


Hari berikutnya kami ke Ciater, ada teman Aaku yang touring ke Bandung, jadi kami berniat untuk menemuinya di Ciater. Kami berangkat dengan seorang teman Milis Vega Aaku yang memang tinggal di Bandung. Dengan 2 motor, kami berangkat ke Ciater. Tapi ternyata ada sedikit kendala yang akhirnya kami bertemu dengan teman Aaku itu di Lembang. Setelah bertemu dengan teman Aaku itu, kami pulang sekitar jam 9an.

Selama dua hari berikutnya kami hanya jalan-jalan di Bandung. Biasalah, apalagi kalau bukan shopping. Hari pertama belanja ke Ciamplas dan Dago kami tidak dapat apa-apa. Hari kedua belanja di King, hehehehe..., jangan ditanya, hampir se mall aku borong.


Keesokan harinya kami berangkat ke Tangkuban Perahu. Seperti biasa, hanya foto-foto saja. Bukti kalau kami pernah ke Tangkuban Perahu berdua.

Malam tahun baru kami rayakan di jalan-jalan Bandung. Sama seperti di jakarta, jalanan penuh padat dengan kendaraan bermotor. Semua orang sepertinya enggan untuk memejamkan matanya malam itu. Kami menunggu malam tahun baru di warung pinggir jalan sambil makan roti bakar

Saat malam pergantian tahun baru hampir tiba kami menuju alun-alun kota Bandung. Disana orang ramai sekali. Semua mata tertuju keatas, melihat kembang api. Setelah jam 12 lewat, aku diantar kerumah saudaraku. Kebetulan mamaku datang dari Jakarta dan menginap dirumah adiknya itu juga.

Tanggal 2 Januari kami kembali ke Jakarta. Kami sampai di Jakarta sekitar jam 10 malam. Ini perjalanan yang paling mengesankan. Semoga masih ada perjalanan-perjalanan selanjutnya dengan dirimu....

Senin, 16 Maret 2009

Never Ending Love Story


Jalan hidup tak pernah ada yang tahu. Apa yang akan terjadi hari ini dan esok pun tak ada yang bisa menduga
Begitu juga dengan cinta. Tidak ada yang pernah tahu siapa orang yang akan kita cintai. Kita juga tidak bisa menentukan siapa orang yang akan kita cintai dan mencintai kita


" Cinta datang tanpa permisi, tanpa diundang "

Cinta bisa datang kapan saja tanpa kita inginkan, bahkan terkadang tanpa kita sadari. Semua berawal dari keisengan mengikuti salah satu milist motor. Niat yang diawali dengan keisengan, ketidaksengajaan dan dengan tujuan menambah teman. Tapi sapa yang sangka, selain menambah teman, ternyata malah mendapatkan jodoh.

Mio Riders Mailing List

Milist yang telah mempertemukan diriku dengan dirinya. Awalnya, tak pernah terlintas sedikitpun dibenakku kalau kita akan menjalin suatu hubungan yang istimewa. Karena dari awal aku hanya ingin menambah teman, dan mencari ilmu soal kendaraan yang selalu aku pakai. Tapi, cinta memang tidak bisa ditebak. Menggoda siapa saja yang dia mau, tanpa memberi ampun.

Dimilis inilah aku bertemu dengan seorang lelaki yang mampu meyakinkanku untuk menikah. Pertemuan diantara kamipun berlangsung dengan cepat, bahkan tanpa basa basi. Hanya dengan 2 kali pertemuan kami sudah menjalin hubungan. Walaupun awalnya dari bercanda yang dianggap serius.

Kadang, aku sering bingung sendiri. Kenapa semua ini bisa terjadi begitu cepat dan sepertinya dimudahkan. Bahkan aku juga tidak mengerti kenapa aku begitu yakin dengan dirinya. Aku hanya berharap, semoga dia memang yang terbaik untuk diriku. Semoga ini menjadi

" Never Ending Love Story "